Lebih Dari Sekadar Liburan: Makna Strategis Kemudahan Visa Indonesia-Eropa

Selasa, 09 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Busrain Buraidah
Kebijakan visa baru merupakan bagian dari inisiatif lebih luas untuk memperkuat koneksi antar-manusia, sejalan dengan kemajuan di bidang perdagangan dan pendidikan antara Indonesia dan UE. (Pixabay)

Jakarta - Keputusan Uni Eropa untuk menerapkan aturan visa Schengen yang lebih menguntungkan bagi Indonesia bukan sekadar kebijakan imigrasi teknis. Ini adalah penanda politik yang signifikan, yang diumumkan langsung dalam pertemuan bilateral antara Presiden Republik Indonesia dan Presiden Komisi Eropa pada Juli 2025. Kebijakan ini menempatkan kemudahan mobilitas warga sebagai pilar penting dalam hubungan strategis antara kedua pihak.

Aturan 'kaskade' yang memungkinkan penerbitan visa multientry 5 tahun memiliki dampak langsung dan luas. Bagi sektor pariwisata Eropa, ini berarti membuka pasar yang besar dan dinamis. Pelancong Indonesia dikenal memiliki daya beli yang kuat dan minat yang beragam, tidak hanya terpaku pada destinasi utama tetapi juga menjelajahi kawasan sekunder yang menawarkan pengalaman autentik.

Di sisi bisnis, visa jangka panjang merupakan angin segar. Pengusaha, investor, dan profesional Indonesia kini dapat melakukan perjalanan ke Eropa untuk menghadiri pameran dagang, melakukan pertemuan bisnis, atau menjajaki peluang investasi dengan fleksibilitas yang jauh lebih besar. Ketidakpastian dan kerumitan aplikasi visa berulang yang sering menghambat dinamika bisnis dapat berkurang secara signifikan.

Dunia akademik dan pendidikan juga diuntungkan. Pelajar, peneliti, dan akademisi yang perlu melakukan kunjungan singkat untuk konferensi, kolaborasi riset, atau pertukaran budaya akan sangat terbantu. Visa 5 tahun memfasilitasi mobilitas intelektual yang lebih cair, mendorong pertukaran pengetahuan dan inovasi antara institusi Indonesia dan Eropa.

Kebijakan ini juga berjalan seiring dengan persiapan sistem ETIAS yang akan berlaku pada 2025. ETIAS, meski merupakan persyaratan keamanan, memodernisasi proses pemeriksaan perbatasan Eropa. Bagi pelancong Indonesia yang taat hukum, sistem ini justru mempermudah, karena sekali disetujui, izin berlaku untuk tiga tahun dan dapat digunakan untuk perjalanan berganda.

Implementasi yang sukses dari kemudahan ini sangat bergantung pada prinsip resiprokal dan tanggung jawab bersama. Otoritas Indonesia diharapkan dapat terus menjaga integritas data paspor dan bekerja sama dalam verifikasi informasi. Sementara itu, pelancong Indonesia harus memanfaatkan fasilitas ini dengan penuh kesadaran, selalu mematuhi hukum setempat dan kondisi visa selama berada di Eropa.

Dalam jangka panjang, interaksi yang lebih intensif antara masyarakat Indonesia dan Eropa diharapkan dapat memupuk saling pengertian yang lebih dalam. Pariwisata dan mobilitas bukan tujuan akhir, melainkan sarana untuk membangun narasi bersama, mendobrak stereotip, dan menciptakan fondasi yang kokoh untuk kerja sama di berbagai bidang yang saling menguntungkan.

Kemudahan visa 5 tahun ini adalah sebuah undangan sekaligus tantangan. Undangan untuk menjelajahi Eropa lebih dalam, dan tantangan bagi Indonesia untuk menunjukkan bahwa kepercayaan yang diberikan oleh komunitas internasional ditempatkan dengan baik. Dengan memanfaatkan peluang ini secara bijak, hubungan Indonesia-Eropa akan memasuki babak baru yang lebih produktif dan setara.

(Busrain Buraidah)

Baca Juga: Penyebab Dan Pemicu Gagal Ginjal Pada Anak: Dari Infeksi Hingga Obat-obatan
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.