Sebagai seorang penumpang pesawat, penting untuk memilih waktu yang optimal untuk penerbangan yang akan diambil. Penerbangan pagi, seperti pada pukul 6 atau 7, sering kali dianggap sebagai waktu yang paling ideal untuk terbang. Namun, bagaimana dengan penerbangan yang dijadwalkan pada malam hari? Apakah penerbangan malam dianggap kurang baik atau mungkin memiliki risiko tertentu? Sangat mungkin bahwa kamu harus terbang pada malam hari. Namun, apa yang menjadi alasan mengapa waktu malam tidak dianggap sebagai waktu terbaik untuk penerbangan? Berdasarkan informasi dari Plane and Pilot Mag, statistik kecelakaan menunjukkan bahwa penerbangan malam hari berkontribusi sekitar 10% dari total kecelakaan penerbangan umum. Hal ini mengindikasikan bahwa terbang di malam hari memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan penerbangan di pagi atau siang hari. Dalam bukunya yang berjudul 'How to Land a Plane', pilot Mark Vanhoenacker juga menjelaskan tantangan yang dihadapi saat mendaratkan pesawat pada malam hari, terutama ketika bandara terletak di area perkotaan yang rumit. Dia menekankan bahwa pada penerbangan malam, pilot lebih mengandalkan instrumen penerbangan, sensor navigasi, dan sensor cuaca daripada penglihatan biasa. Para ahli di bidang transportasi udara menyarankan agar penumpang menghindari memilih jadwal penerbangan malam. Salah satu alasan utamanya adalah tingginya kemungkinan pembatalan penerbangan pada waktu tersebut. Hal ini disebabkan oleh penumpukan penerbangan yang mengalami keterlambatan sepanjang hari, sehingga risiko pembatalan meningkat saat terbang di malam hari. Data menunjukkan bahwa waktu paling banyak pembatalan penerbangan terjadi antara pukul 18.00 hingga 18.59, dengan persentase sekitar tiga persen. Analis dari Official Airlines Guide (OAG), John Grant, menjelaskan mengapa banyak penerbangan dibatalkan setelah pukul 18.00. "Pada waktu tersebut, maskapai sering kali kehabisan sumber daya, seperti jam kerja kru, atau menghadapi risiko keterlambatan kedatangan pesawat. Selain itu, beberapa bandara menerapkan jam operasional malam yang lebih terbatas, terutama di Eropa," jelas Grant, seperti yang dilansir oleh The Sun. Di sisi lain, mantan pilot Kathleen Bangs sependapat dengan Grant, bahwa semakin larut waktu penerbangan, semakin besar kemungkinan penerbangan tersebut ditunda atau dibatalkan. Statistik menunjukkan bahwa jadwal penerbangan pagi memiliki tingkat penundaan yang paling rendah. "Semakin sore, semakin tinggi peluang penerbangan untuk mengalami penundaan atau pembatalan," ungkap Kathleen Bangs.