Garuda Indonesia (GIAA) Dan Lion Air Menyediakan 19 Pesawat Untuk Penerbangan Haji Tahun 2025

Rabu, 30 Apr 2025

Maskapai penerbangan milik negara, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dan Lion Air Group, telah menyiapkan minimal 19 pesawat khusus, termasuk pesawat cadangan, untuk mendukung kelancaran operasional penerbangan ibadah haji tahun 2025. Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyatakan bahwa Garuda Indonesia diperkirakan akan mengangkut 90.933 penumpang selama musim haji 2025, yang terdiri dari 90.203 calon jemaah haji dan 730 petugas haji. Penerbangan haji Garuda Indonesia akan dibagi menjadi 246 kelompok terbang (kloter) yang akan diberangkatkan dari tujuh embarkasi utama, yaitu Banda Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok. "Fase keberangkatan akan berlangsung secara bertahap mulai tanggal 2 hingga 16 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Madinah, dan dari 17 hingga 31 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Jeddah," ungkap Wamildan dalam kutipan pada Minggu (27/4/2025). Selain itu, pemulangan jemaah akan dilakukan pada 11 hingga 25 Juni 2025, dengan keberangkatan dari Jeddah/Madinah menuju kota embarkasi. Wamildan menambahkan bahwa Garuda Indonesia akan mengoperasikan 13 armada wide-body selama musim haji, yang terdiri dari Boeing B777-300ER, Airbus A330-900 neo, dan Airbus A330-300. Garuda juga telah menyiapkan lima pesawat sewa untuk memastikan kelancaran operasional, serta satu pesawat cadangan jenis Airbus A330-300.

Di sisi lain, Lion Air telah mempersiapkan armadanya untuk mendukung kelancaran penerbangan haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi. Manajemen Lion Air menginformasikan bahwa maskapai ini akan mengoperasikan lima pesawat Airbus A330, meskipun secara operasional dua pesawat sudah cukup untuk mendukung penerbangan haji. Armada ini akan melayani dua embarkasi utama, yaitu Embarkasi Banjarmasin melalui Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dan Embarkasi Padang melalui Bandar Udara Internasional Minangkabau di Sumatera Barat. "Kami akan mengoperasikan empat pesawat utama Airbus A330-300CEO dan Airbus A330-900NEO, masing-masing dengan kapasitas 436 kursi kelas ekonomi," jelas manajemen Lion Air. Satu pesawat tambahan akan disiagakan di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara, sebagai cadangan operasional. Lion Air diperkirakan akan memberangkatkan 11.762 jemaah haji, yang terdiri dari 6.293 jemaah dari Embarkasi Padang dan 5.469 jemaah dari Embarkasi Banjarmasin. Total jumlah tersebut sudah termasuk petugas kloter yang akan mendampingi jemaah selama proses keberangkatan hingga pemulangan. Kedua maskapai tersebut bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan haji, termasuk mengikuti sistem gelombang yang telah ditetapkan. Gelombang I akan membawa jemaah ke Madinah dan dipulangkan melalui Jeddah, sedangkan Gelombang II akan membawa jemaah ke Jeddah dan dipulangkan melalui Madinah.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.