Presiden Prabowo Subianto menceritakan pengalaman masa kecilnya yang berkaitan dengan ayahnya, Soemitro Djojohadikoesoemo, yang pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri pada masa kepemimpinan Presiden RI ke-2, Soeharto. Ia mengungkapkan bahwa Soemitro sering merasa cemas menjelang Lebaran dan akhir tahun. Diketahui bahwa Soemitro menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri dari tahun 1950 hingga 1951 dalam Kabinet Natsir pada era Orde Lama, serta dalam Kabinet Pembangunan I dari tahun 1968 hingga 1973 pada era Orde Baru. Dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden pada hari Senin, 5 Mei 2025, Prabowo membahas keberhasilan Indonesia dalam menjaga laju inflasi, di mana salah satu indikator yang dapat dilihat adalah dari stok hingga harga pangan. "Ketika saya masih kecil, orang tua saya menjabat sebagai menteri perdagangan, sehingga saya menyaksikan setiap Lebaran dan akhir tahun, orang tua saya selalu tegang. Pak Mitro (Soemitro) selalu memeriksa setiap item hingga pernah menunggu kapal di dermaga Tanjung Priok," ungkap Prabowo. Pada masa itu, pemerintah berencana melakukan intervensi akibat krisis pangan yang menyebabkan lonjakan harga, sehingga pemerintah mengambil langkah untuk memastikan ketersediaan bahan-bahan pada hari-hari kritis. Namun saat ini, setelah bersama Kabinet Merah Putih berhasil menjaga stabilitas harga pangan, pada periode yang biasanya sulit dikendalikan seperti akhir tahun, Natal, dan Lebaran. "Alhamdulillah, pada akhir tahun, Natal, dan Lebaran tahun ini di masa pemerintahan kita, harga-harga tetap stabil, stok pangan tersedia, ini adalah hasil kerja keras saudara-saudara sekalian," ujar Prabowo. Namun saat ini, setelah bersama Kabinet Merah Putih berhasil menjaga stabilitas harga pangan, pada periode yang biasanya sulit dikendalikan seperti akhir tahun, Natal, dan Lebaran. "Alhamdulillah, pada akhir tahun Natal dan Lebaran tahun ini di masa pemerintahan kita, harga-harga tetap stabil, stok pangan mencukupi, ini adalah hasil kerja keras saudara-saudara sekalian," ujar Prabowo. Selain itu, Prabowo juga menerima laporan bahwa penyelenggaraan mudik di era kepemimpinannya merupakan yang terbaik dalam sejarah, dengan angka kecelakaan terendah yang turun 30% dan meningkatnya jumlah pemudik dibandingkan tahun sebelumnya.