Minuman Kemasan Tidak Menjadi Penyebab Utama Penyakit Ginjal

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR Dr Eka Laksmi Hidayati, Sp.A, Subsp.Nefro(K) menyatakan bahwa minuman berperasa dalam kemasan bukanlah penyebab utama kerusakan fungsi ginjal.

"Minuman yang telah mendapatkan izin edar, seperti minuman pabrik, sebenarnya tidak berdampak langsung pada fungsi ginjal, semua harus melalui obesitas terlebih dahulu," ungkap Eka dalam wawancara dengan ANTARA di Gedung IDAI, Jakarta, pada hari Selasa.

Eka menjelaskan bahwa penyakit ginjal merupakan faktor genetik yang penyebabnya belum dapat dipastikan, namun dapat diperiksa secara mendetail.

Penyakit ginjal juga dapat diturunkan sejak dalam kandungan, dan jika tidak ditangani dengan baik, dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ginjal kronis.

Selain itu, penyakit ginjal juga dapat dipicu oleh adanya penyakit metabolik lain seperti hipertensi dan obesitas.

Minuman berpemanis dalam kemasan dapat menyebabkan penyakit ginjal jika terdapat indikasi pencemaran melalui penelitian sampel. Namun, melakukan pemeriksaan sampel pada individu yang terpapar minuman berperasa yang tercemar akan sulit dilakukan, terutama jika tidak ada kejadian dalam skala besar.

Di sisi lain, Eka menambahkan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes dan hipertensi, yang pada gilirannya dapat merusak ginjal.

Kebiasaan kurang bergerak pada anak-anak juga dapat memicu obesitas, yang selanjutnya dapat berdampak pada kerusakan fungsi ginjal.

Lebih lanjut, Eka juga menekankan pentingnya menjaga gaya hidup aktif dan memperhatikan asupan cairan untuk menjaga fungsi ginjal tetap optimal.

Apabila anak mengalami gejala muntah hebat hingga mengalami dehidrasi, segera konsultasikan ke dokter.

"Yang paling penting adalah menjaga asupan cairan. Ginjal kita akan berfungsi dengan baik jika asupan cairan mencukupi," tuturnya.

Baca Juga: Strategi Diet Tepat Untuk Penderita GERD Dan Asam Lambung

---

Tag Eka Laksmi Hidayati IDAI UKK