Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, mengungkapkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Sragen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Jawa Tengah dan nasional. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Bupati saat menghadiri acara silaturahmi yang diselenggarakan oleh Keluarga Besar Muhammadiyah Kabupaten Sragen, baru-baru ini di Resto Dapur Lelly, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu’ti; Bupati Sragen, Sigit Pamungkas; Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen, Ali Rosyidi; perwakilan dari Dinas Pemerintah Kabupaten Sragen, serta tamu undangan dari berbagai organisasi otonom Muhammadiyah. Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh siswa dari SMA Trensains Muhammadiyah Sragen. Dalam sambutannya, Bupati Sigit mengungkapkan refleksi sejarah Kabupaten Sragen, termasuk arti dari The Land of Java Man. Bupati juga menekankan keinginannya untuk melaporkan kemajuan yang telah dicapai di Kabupaten Sragen. "Kedatangan Bapak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia di Kabupaten Sragen ini, saya tidak akan meminta sesuatu, tetapi justru saya akan melaporkan kemajuan yang telah terjadi di Sragen. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sragen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata provinsi maupun nasional. Ini menunjukkan bahwa salah satu elemen penting seperti pendidikan di Kabupaten Sragen secara umum sudah berada dalam kondisi yang baik," ujar Bupati Sragen, sebagaimana dilansir oleh sragenkab.go.id. Di sisi lain, Menteri Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan pendidikan di Kabupaten Sragen. "Insyaallah, anggaran untuk Smart Classroom atau renovasi fasilitas pendidikan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan kami alokasikan untuk Kabupaten Sragen," ujarnya dengan tegas. Acara ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai momentum strategis untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, Muhammadiyah, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di Sragen.