Sinergi Tiga Pilar: Korlantas, BNPB, Dan TNI Kolaborasi Tangani Bencana

Rabu, 03 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Chokri Karem
Kolaborasi terpadu antara Korlantas, BNPB, TNI, dan instansi lain dilakukan untuk efektivitas dan efisiensi penanganan darurat bencana. (Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho)

Jakarta - Kolaborasi terpadu antara Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, dan instansi pemerintah lainnya digalakkan untuk efektivitas penanganan wilayah terdampak bencana. Kakorlantas memobilisasi jajaran untuk berkoordinasi secara intensif dengan berbagai pihak dalam upaya kemanusiaan yang terintegrasi. Sinergi ini diharapkan dapat memaksimalkan sumber daya yang tersedia dan menghindari tumpang tindih wewenang.

Koordinasi operasional diawali dengan pembentukan posko bersama yang mengintegrasikan data, informasi, dan komando dari berbagai sumber. Melalui posko terpadu ini, Korlantas dapat mengetahui kebutuhan riil di lapangan dan mengarahkan dukungan pengaturan lalu lintas serta bantuan sesuai prioritas. Pertukaran informasi dilakukan secara real-time untuk memastikan respons yang cepat dan tepat.

Korlantas bertugas khusus dalam mengamankan dan melancarkan jalur logistik yang digunakan oleh BNPB dan TNI untuk mendistribusikan bantuan. Personel lalu lintas berjaga di sepanjang rute distribusi untuk memastikan tidak ada gangguan, baik dari kepadatan lalu lintas maupun faktor lainnya. Mereka juga siap memberikan pengawalan konvoi bantuan jika diperlukan untuk keamanan tambahan.

Tidak hanya dengan instansi pemerintah, Korlantas juga membuka komunikasi dan kerja sama dengan organisasi relawan, LSM, dan elemen masyarakat sipil. Peran Korlantas di sini adalah memfasilitasi pergerakan relawan dan kendaraan mereka menuju lokasi bencana dengan memberikan informasi kondisi jalan yang akurat. Fasilitasi ini mempercepat respons dan mobilitas tim relawan.

Rapat koordinasi harian digelar secara rutin untuk mengevaluasi perkembangan penanganan bencana dan mengantisipasi tantangan ke depan. Dalam rapat, perwakilan Korlantas melaporkan kondisi lalu lintas, kendala yang dihadapi, serta kebutuhan pendukung. Masukan dari berbagai pihak kemudian dicarikan solusi bersama secara kolektif.

Dengan koordinasi dan sinergi yang solid, bantuan dapat disalurkan secara lebih merata, terukur, dan tepat waktu ke semua titik terdampak, termasuk daerah yang sulit dijangkau. Tidak ada wilayah yang terisolasi hanya karena masalah transportasi dan lalu lintas. Upaya kolaboratif ini menunjukkan bahwa penanganan bencana yang komprehensif memerlukan pendekatan multisektor.

Kakorlantas menilai bahwa koordinasi antarinstansi saat ini telah berjalan dengan lancar berkat adanya komitmen dan kepemimpinan yang kuat dari semua pihak. Setiap instansi memiliki tujuan yang sama, yaitu meringankan beban korban bencana dan memulihkan kondisi secepatnya. Semangat kebersamaan dan gotong royong ini menjadi modal sosial yang sangat berharga.

Ke depan, pola koordinasi dan kolaborasi yang terbangun ini akan dijadikan model dan protokol standar untuk penanganan bencana di masa datang. Pembenahan dan penyempurnaan mekanisme kerja sama akan terus dilakukan berdasarkan evaluasi. Diharapkan respons dan penanganan darurat bencana nasional dapat semakin cepat, terintegrasi, dan tepat sasaran.

(Chokri Karem)

Baca Juga: Penyegelan 5 Lokasi Pembalakan Liar Sebagai Upaya Pencegahan Banjir Berulang
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.