Membangun Ekosistem Bandara: Kertajati Pacu Sektor Kargo Dan MRO Di Tengah Persiapan Rute Baru

Jumat, 05 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Adam Naufal
Pengembangan hanggar perawatan pesawat (MRO) yang mulai ramai dan penjajakan potensi kargo khusus menjadi strategi BIJB Kertajati untuk diversifikasi pendapatan dan memperkuat fondasi bisnis bandara.

Majalengka - Kebangkitan sebuah bandara tidak hanya diukur dari ramainya lalu lintas penumpang, tetapi juga dari kesehatan dan keberagaman ekosistem bisnis di dalamnya. Memahami hal ini, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati mengembangkan strategi multi-sektor dalam persiapannya menyambut 2026. Selain berfokus pada reaktivasi tiga rute domestik, manajemen bandara secara paralel mendorong pengembangan dua pilar pendukung vital: fasilitas perawatan pesawat (MRO) dan sektor kargo.

Di sektor MRO, Kertajati telah memiliki aset strategis berupa hanggar perawatan pesawat yang kini disebut mulai ramai digunakan oleh industri penerbangan. Aktivitas ini bukan hanya menjadi penanda kehidupan di area bandara, tetapi juga merupakan sumber pendapatan non-penumpang yang signifikan. Komisaris PT BIJB, Dedi Taufik, mengungkapkan bahwa pada Maret 2026, Garuda Maintenance Facility (GMF) diharapkan sudah dapat mengoperasikan fasilitas perbaikan helikopter secara penuh, yang akan membuka aliran pemasukan baru bagi bandara.

Sementara di sisi lain, pengembangan kargo masih berjalan dengan tantangan tersendiri. Saat ini, aktivitas kargo di Kertajati masih bertumpu pada bagasi yang menyertai penerbangan penumpang (belly cargo). Meskipun gudang kargo telah tersedia, penerbangan kargo khusus (cargo freighter) belum dapat diwujudkan. Imam Rasyidin menjelaskan bahwa hal ini karena dibutuhkan lebih dari sekadar gudang; diperlukan sistem pendukung seperti perangkat pelacakan (tracking) yang canggih dan yang terpenting, jaminan kontinuitas pengiriman yang mampu meyakinkan pemilik pesawat kargo bahwa ekosistem bisnis di Kertajati telah terbentuk dengan baik.

Bandara sesungguhnya memiliki pengalaman dalam menangani kargo. Pada 2022, ketika Bandara Halim Perdanakusuma menjalani revitalisasi, Kertajati pernah melayani lima penerbangan kargo per minggu, menunjukkan kapasitas dan potensi yang dimilikinya. Pengalaman ini menjadi modal berharga untuk dibangkitkan kembali, seiring dengan pulihnya trafik penumpang dan terbentuknya pasar yang lebih stabil.

Pengembangan ekosistem ini berjalan beriringan dengan strategi utama reaktivasi rute. Keberhasilan menghidupkan kembali rute ke Denpasar, Balikpapan, dan Makassar dengan skema insentif yang terukur diharapkan dapat menjadi katalis. Peningkatan frekuensi penerbangan penumpang akan otomatis meningkatkan kapasitas belly cargo, dan pada gilirannya dapat menarik minat operator kargo untuk membuka rute khusus, menciptakan siklus bisnis yang saling menguatkan.

Dengan pendekatan yang menyeluruh ini, BIJB Kertajati tidak hanya berambisi menjadi bandara yang ramai penumpang, tetapi juga bercita-cita menjadi hub yang lengkap dan mandiri secara finansial. Penguatan sektor MRO dan kargo diharapkan dapat menjadi penyangga yang stabil, membuat bandara lebih tahan terhadap fluktuasi yang kerap terjadi di industri penerbangan penumpang.

(Adam Naufal)

Baca Juga: Ancaman Tutup Udara Venezuela: Trump Picu Ketegangan Diplomatik Dengan Sekutu
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.